Menjelajahi Dunia dari Ruang Kelas: Ketika Budaya Menjadi Jembatan
- Rotary D3410
- Jun 26
- 4 min read

Hari itu, 14 Maret 2025, aula kecil SD Negeri Karangasem 4 di Surakarta dipenuhi tawa dan antusiasme. Anak-anak datang lebih pagi dari biasanya, mengenakan seragam rapi, dengan mata yang berbinar penuh rasa penasaran. Mereka akan kedatangan tamu istimewa—seorang pelajar muda dari Jepang bernama Natsuki, yang datang bukan sekadar sebagai tamu, tetapi sebagai jembatan budaya dunia.
Natsuki adalah peserta dari Rotary Youth Exchange, sebuah program pertukaran pelajar internasional yang diinisiasi Rotary untuk membangun pemahaman lintas budaya. Melalui program ini, pelajar dari berbagai negara tinggal bersama keluarga angkat di negara lain, bersekolah, dan merasakan kehidupan sosial yang berbeda dari tempat asal mereka. Program ini mengajarkan toleransi, memperluas wawasan, dan membangun perdamaian sejak dini—nilai-nilai yang sejalan dengan semangat Rotary.
Didampingi oleh Rotaract Club of Solo Pakarti dan Rotary Club Solo Kartini, Natsuki tidak hanya datang untuk memperkenalkan Jepang, tetapi untuk mengajak anak-anak SD Karangasem 4 merasakan bahwa dunia ini luas, penuh warna, dan layak untuk dipahami bersama.
Acara dimulai dengan perkenalan hangat. Natsuki bercerita tentang kehidupan di negerinya—tentang musim semi dengan bunga sakura yang bermekaran, tentang bekal makan siang bento yang dibuat dengan cinta, tentang sopan santun yang menjadi bagian dari budaya sehari-hari. Anak-anak mendengarkan dengan penuh perhatian, beberapa mengangguk, beberapa tersenyum heran, semua tampak tersentuh oleh cerita yang sederhana namun menginspirasi.
Selanjutnya, ada permainan budaya, kuis ringan, dan sesi unjuk bakat yang membuat anak-anak berani tampil di depan teman-temannya. Mereka menyanyi, menari, membaca puisi—hal-hal kecil yang memperkuat rasa percaya diri. Ada juga sesi berbagi hadiah kecil yang membuat hari itu semakin hangat. Bagi anak-anak, ini bukan sekadar hiburan; ini adalah pelajaran berharga tentang bagaimana keberagaman bisa dirayakan dengan gembira.
Kegiatan ini hadir bukan karena kebetulan, tapi karena kami menyadari bahwa di banyak sekolah dasar, kesempatan untuk mengenal budaya asing masih sangat terbatas. Padahal, memperkenalkan keragaman budaya sejak dini tidak berarti meninggalkan budaya sendiri—justru mengajarkan bahwa kita bisa mencintai budaya kita sambil tetap terbuka terhadap perbedaan.
Kami percaya bahwa pendidikan bukan hanya soal pelajaran di buku, tapi juga tentang membentuk karakter dan sikap hidup. Melalui proyek ini, kami ingin menanamkan nilai bahwa mengenal budaya lain bukan sekadar memperluas wawasan, tapi juga menumbuhkan rasa hormat, membangun toleransi, dan membuka cakrawala berpikir anak-anak.
Lebih dari sekadar satu hari yang menyenangkan, kami ingin kegiatan ini menjadi awal dari tumbuhnya rasa ingin tahu dan semangat menjelajah di hati setiap anak. Agar mereka tahu bahwa meskipun tinggal di kota kecil, mimpi mereka tak terbatas. Dunia ini luas, dan mereka punya tempat di dalamnya.
Sebagaimana budaya adalah jembatan antarbangsa, pendidikan adalah tangga menuju masa depan. Dan hari itu, di SD Karangasem 4, anak-anak telah melangkah satu anak tangga lebih tinggi.
Exploring the World from a Classroom: When Culture Becomes a Bridge

On March 14, 2025, the modest school hall of Karangasem Elementary School 4 in Surakarta was filled with laughter, curiosity, and excitement. That morning, the students arrived earlier than usual, dressed neatly in their uniforms, eyes sparkling with anticipation. They were about to welcome a special guest—not just someone from far away, but someone who would open a window to the world.
Her name was Natsuki, a Rotary Youth Exchange student from Japan. But more than that, she was a cultural ambassador, bridging two countries with stories, smiles, and shared moments. Accompanied by the Rotaract Club of Solo Pakarti and supported by Rotary Club Solo Kartini, Natsuki brought with her a small part of Japan to share with young hearts in Surakarta.
The Rotary Youth Exchange program is a global initiative by Rotary that allows young students to experience life in another country by living with a host family and attending local school. It's more than just an exchange of places—it’s an exchange of perspectives, values, and friendships. The program teaches empathy, tolerance, and global understanding—key values that help build peace and respect among future generations.
The event began with a warm welcome and eager faces. Natsuki shared stories about her life in Japan—cherry blossoms in spring, home-packed bento lunches, and the everyday etiquette deeply rooted in her culture. The children listened intently, giggling in awe and wonder. In that moment, they weren’t just hearing a story; they were traveling with their imagination, seeing the world through Natsuki’s eyes.
The day continued with fun games, cultural quizzes, talent shows, and small gift-giving. But perhaps the most beautiful part was seeing the children’s courage to stand in front of their peers—to sing, dance, recite, and simply express themselves with confidence. Through this, they not only learned about another culture but also about their own ability to engage, connect, and shine.
This activity was more than a visit—it was a response to a real need. We had seen how rarely students in public schools are exposed to global cultures. This lack of exposure isn’t about forgetting one’s own heritage; rather, it’s about helping children understand the richness of the world around them. To see that there are many ways of life, and that every culture, including their own, deserves to be appreciated.
We believe education is not only about textbooks but also about character-building. Through this cultural exchange, we hope to instill the belief that learning about others can enrich our own lives. It teaches respect, empathy, and curiosity—qualities that can carry these children far beyond the walls of their classroom.
What we witnessed that day was not just joy—it was the beginning of open minds and open hearts. A reminder that even in a small classroom, big dreams can begin. That even in a simple school, global citizens are being shaped.
Because while culture may divide us by geography, it can unite us through understanding.
And on that joyful day at Karangasem Elementary School 4, the bridge had begun to be built—one smile, one story, and one child at a time.
Comments